AFLIKSOFT https://www.afliksoft.com/2020/01/whatsapp-mulai-cari-duit.html

WhatsApp Mulai Cari Duit Setelah 10 Tahun Digratiskan

WhatsApp Mulai Cari Duit

WhatsApp Mulai Cari Duit Setelah 10 Tahun Digratiskan - Tidak dapat dipungkiri WhatsApp jadi opsi aplikasi pesan utama yang digunakan banyak orang sebab Gratis serta gampang digunakan. Tetapi gimana jadinya apabila WhatsApp jadi aplikasi berbayar?

Facebook, yang mencaplok kepemilikan WhatsApp pada 2014 kemudian mengabarkan hendak melaksanakan monetisasi terhadap aplikasi terkenal sejagat itu dengan menyisipkan iklan di status WhatsApp.

Rencana untuk WhatsApp memperoleh pundi keuntungan dibocorkan 2 analis media sosial yang kebetulan muncul dalam kegiatan Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019.

Facebook juga telah mengkonfirmasi rencana ini hendak direalisasikan pada 2020, walaupun belum jelas kapan nyatanya.

Perihal ini juga diakui oleh Matt Navarra, Konsultan Sosial Media lewat account Twitter pribadinya. Para pengguna hendak memandang iklan kala mengintip WhatsApp Status orang lain, serta disitulah WhatsApp mencapai pemasukan.

Tetapi sesungguhnya jauh saat sebelum Facebook mau memonetisasi WhatsApp. Pendiri WhatsApp sudah mempunyai metode buat memperoleh keuntungan ialah dengan dengan mematok bayaran berlangganan sebesar US$1 ataupun setara Rp 14.000 per tahun untuk pengguna.

Kesimpulannya, rencana monetisasi WhatsApp dengan iklan ini juga menimbulkan perdebatan panas serta membuat 2 pendiri industri, Brian Acton serta Jun Koum meninggalkan industri.

Keduanya tidak setuju dengan kedatangan iklan dalam platform chat ini sedangkan Mark Zuckerberg mau lekas monetisasi ini dicoba, semacam dilansir dari Forbes, Rabu (8/1/2020).

WhatsApp sendiri didirikan oleh Brian Acton serta Jun Koum pada 2009 silam. Plaform ini setelah itu diakuisisi Facebook pada 2014 senilai US$19 miliyar dalam wujud sebagian duit tunai serta saham Facebook.

Biaya Berlangganan Rp 14.000 per Tahun

Kedatangan iklan di WhatsApp sesungguhnya telah banyak diprediksi bermacam pihak. Alasannya, Facebook Group ialah platform periklanan terbanyak di dunia di mana pemasukan lebih dari 80% pemasukan industri berasal dari iklan.

Saat sebelum meninggalkan industri, Acton menghadiri kantor Facebook buat berupaya menganjurkan metode Whatsapp mencapai keuntungan ke CEO Mark Zuckerberg.

Sesampai di situ, dia juga berselisih dengan regu hukum Facebook. Sebab Facebook mau menciptakan duit lewat iklan, sebaliknya Acton mau membuat Whatsapp dengan bayaran berlangganan.

"Pada kesimpulannya, aku menjual industri aku," kata Acton. "Aku seseorang penjual. Aku mengakui itu."

Dikutip dari Feedough, (9/1/2020), dikatakan para pendiri Whatsapp membenci iklan serta menghasilkan platform leluasa iklan dengan fokus cuma pada pengalaman pengguna serta antarmuka yang bagus.

Dikala membuat Whatsapp, Brian Acton serta Jan Koum mau menghasilkan suatu platform instant messaging buat pengguna serta bukan buat industri besar beriklan.

Buat menemukan keuntungan, mereka mempunyai metode ialah pengguna diwajibkan membayar tagihan. Jadi nantinya, Whatsapp hendak mempunyai tipe berbayar serta dikenakan bayaran tahunan sebesar $1 dari pengguna.

Saat sebelum rencana monetisasi, WhatsApp menciptakan pemasukan dari WhatsApp Business yang diperuntukan bagaikan tempat bagikan serta berbicara penjual dengan pembelinya.

Jadi, Kamu lebih memilah WhatsApp beriklan ataupun berlangganan Rp 14.000 per tahun?

Share this post:

Notification